Fisioterapi pada Asma
Banyak faktor yang dapat memperparah timbulnya gejala-gejala asma. Faktor yang paling sering menjadi penyebab gejala asma muncul adalah allergen (debu, asap, bakteri dan angin) dan stress. Pada orang-orang tertentu memiliki tingkat sensitifitas yang berbeda terhadap allergen dan stress. Pada orang A gejala Asma mudah sekali timbul ketika orang tersebut terkena debu di jalan namun pada orang B debu tidak menimbulkan gejala asma, tetapi orang B lebih sering timbul gejala Asma ketika terkena asap rokok.
Kenapa pada tiap orang berbeda penyebab timbulnya gejala Asma?
Penyempitan pada saluran nafas yang terjadi pada pasien Asma sebagai akibat dari rekasi sensitifitas silia (bulu halus) pada saluran nafas sebagai pemeran rangsangan di dinding saluran nafas. Fenomena inilah yang menimbulkan gejala-gejala diatas. Gejala Asma pun tiap orang berbeda. Sesak nafas, bunyi mengi hingga keringat dingin.
Apakah penderita Asma bisa tetap olahraga atau melakukan aktifitas berat?
Prinsip tubuh manusia adalah adaptasi progresif. Tubuh seseorang dalam melakukan pekerjaan terberat didapatkan dengan ‘pernah’ melakukan pekerjaan ringan berulang kali. Artinya adalah sebelum melakukan pekerjaan yang berat maka dimulailah terlebih dahulu dengan pekerjaan yang paling ringan dan meningkat seiring dengan waktu. Peningkatan berjangka ini dapat dilihat ketika seseorang tidak lagi merasakan berat pada aktifitas ringan, maka seseorang tersebut telah beradaptasi dengan pekerjaan ersebut.
Tiap penderita Asma memiliki ketahanan fisik dan kapasitas berbeda. Ketahanan fisik yang di maksud adalah seberapa lama fisik seseorang dapat melakukan pekerjaan. Kapasitas fisik adalah seberapa berat fisik seseorang dapat melakukan pekerjaan. Sebelum melakukan olahraga, penderita Asma harus mengetahui ketahanan dan kapasitas fisiknya. Olahraga yang baik dimulai dari pemanasan, inti olahraga, jeda, inti olahraga, dan pendinginan. Tidak ada batasan olahraga untuk penderita Asma.
Bagaimana cara menyembuhkan Asma?
Gejala Asma akan kembali muncul ketika penderita terpapar allergen lagi. Dengan penanganan yang tepat dapat meminimalisir gejala yang timbul. Penanganan yang diberikan dapat berupa obat-obatan ataupun terapi rehabilitasi. Obat-obatan tersebut bertujuan untuk menekan sensitifitas silia (bulu halus) pada saluran nafas agar tidak terlalu tinggi. Terapi rehabilitasi bertujuan untuk menjaga dan melatih ketahanan dan kapasitas fisik penderita Asma agar tidak menurun.
Adakah olahraga yang disarankan untuk penderita Asma?
Semua olahraga dan aktifitas fisik baik untuk melatih ketahanan dan kapasitas fisik penderita Asma, namun beberapa olahraga yang disarankan dapat membantu memaksimalkan program rehabilitasi dan mengurangi gejala sisa serangan Asma, seperti jogging, berenang, bersepeda, yoga, dan berjalan.
Bagaimana bentuk program rehabilitasi yang disarankan untuk penderita Asma?
Program rehabilitasi hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Setiap penderita Asma memiliki fisik dan gejala yang berbeda, memeriksakan gejala dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lebih disarankan.
Tips menghadapi asma
- Perhatikan seberapa sering timbulnya gejala
- Perhatikan waktu-waktu timbulnya gejala
- Perhatikan aktifitas apa yang menimbulkan gejala
- Usahakan ketika serangan Asma, penderita duduk bersandar dan dada tidak tertekan benda apapun
- Usahakan ketika serangan Asma, penderita jauh dari asap atau debu
- Usahakan ketika serangan Asma, penderita tidak diberi minum
- Selalu sedia inhaler
- Selalu lakukan olahraga teratur
- Jaga imun
Bergerak untuk SehatPelangi untuk Fisioterapi Indonesia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar